Hijrah Ke Jakarta, Grup Band Pijar Akui Makin Bersinar : Okezone Celebrity

JAKARTA – Jakarta masih menjadi magnet bagi musisi untuk memperkenalkan karya mereka. Hal inilah yang juga disadari oleh grup musik Pijar yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Kesempatan berkarier lebih luas didapatkan sesudah mereka hijrah ke Ibu Kota.
Salah satu kesempatan untuk memperkenalkan musik Pijar kepada masyarakat yakni dengan mengisi soundtrack film. Antologi Rasa, menjadi projek perdana bagi tiga laki-laki asal Medan ini. Kemudian di susul dengan film Single Part 2 yang diproduseri oleh Raditya Dika.
Baca Juga:
Kado Kamera Elvia Cerolline untuk Billy Syahputra Dibalas Tas KW
Sutradara Salahkan Diri Sendiri Atas Kegagalan X-Men: Dark Phoenix
Dalam film Single Part 2, Pijar Band sendiri mengisi keseluruhan soundtrack film tersebut dengan total enam lagu di sana. Lagu-lagu tersebut diantaranya yakni Gelisah, Peran Dua Arah, Filantropi, Sandiwara Dunia, Dinamika Cinta dan Menjilat Matahari. Semua lagu itu pun tergabung di mini album ke enam Pijar Band bertajuk Perpetual yang rilis awal Juni 2019.
“Ceritanya memang berlatar film Single, di mana seorang jomblo yang usianya hampir 30 tahun itu menemukan cintanya. Kaprikornus buat para jomblo ya keseluruhan lagu ini memang berkisah soal semangat untuk senang lewat pencarian cinta,” terperinci Aulia Fasha, drummer Pijar grup musik ketika hadir di kantor Okezone.
Walaupun dongeng dari album ke enam Pijar ini intinya diperuntukkan oleh kisah dalam film, namun diyakini oleh Fasha, tak sedikit pula orang-orang yang bernasib sama dengan tokoh dalam film.
“Ya jomblo kan enggak hanya dalam film, tapi juga dialami oleh orang-orang. Kaprikornus kami berharap musik yang dibentuk ini turut menawarkan hiburan juga buat pendengar yang mencicipi hal serupa dengan di film,” imbuh Fasha.
Kesempatan untuk memperkenalkan Pijar yang sudah ada semenjak 2013 ini bukan hanya sekadar di film, namun sekarang pelantun Lunar Biru juga aktif manggung di beberapa bazar musik. Seperti projek terdekat mereka yang akan tampil di Bandung final Juni nanti.
“Rasa senang niscaya ada bahwa keputusan kami pindah dari Medan tahun 2015 itu tepat. Bukannya musik di sana tidak berkembang, tapi bila di Jakarta penyebaran isu sanggup lebih cepat. Termasuk kesempatan untuk sanggup tampil di aneka macam kota di Indonesia,” terperinci Fasha.
(aln)
