Jakarta, Beritasatu.com – Program calon ketua umum KONI Pusat 2019-2023 Muddai Madang terkait industri olahraga didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora).
Sesmenpora, Gatot Dewa Broto, menyambut baik aktivitas yang memaksimalkan dana non APBN dalam menjalankan dan menghidupi organisasi KONI Pusat.
“Gaji karyawan KONI itu tidak bisa diambil dari APBN alasannya yaitu mereka bukan pegawai negeri sipil sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Gatot di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Masalah honor karyawan itu memang menjadi trigger pengurus KONI Pusat dan harus dituntaskan sehingga ke depan tidak mengakibatkan masalah menyerupai yang dialami KONI Pusat ketika ini. Program untuk menghimpun dana melalui sponsor dan menjadikan olahraga sebagai industri yang dijanjikan Muddai Madang itu merupakan solusi.
Tantangan KONI Pusat ke depan, kata Gatot, memang cukup berat mengingat minimnya ketersediaan anggaran Kempora dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.
“Dengan adanya aktivitas melibatkan sponsor dan menjadikan olahraga sebagai industri merupakan suatu terobosan yang bagus dalam mengatasi duduk kasus anggaran peningkatan prestasi olahraga,” terang Gatot.
Meski setuju dengan aktivitas yang ditawarkan Muddai Maddang, Gatot menyebut pihak Kempora netral dalan konteks pemilihan calon Ketua Umum KONI Pusat periode 2019-2023 yang akan digelar dalam Musornaslub KONI yang akan digelar di Hotel Hilton Jakarta, 2 Juli mendatang.
“Hanya ada dua pesan Kempora kepada siapa pun terpilih menjadi Ketua Umum KONI Pusat dalam Musornaslub KONI nanti. Harus punya kreativitas untuk mentrigger sumber keuangan dan bisa membangun membangun iktikad sehingga sponsor bisa dihimpun,” terang Gatot.
Muddai Madang mengatakan, bila dirinya terpilih akan berusaha mengatasi duduk kasus ini (keuangan) dengan memaksimalkan dana sponsor sebagai pihak ketiga.
Mantan Ketum KONI Sumsel itu akan memaksimalkan pihak ketiga menjadi salah satu jalan keluar, kata Muddai, itu wajib. Sebab, ada beberapa kondisi yang mengharuskan untuk dihindari penggunaan uang negara (APBN). Misal, honor karyawan. Mengingat, pegawai KONI tidak semua berstatus PNS.
“Memanfaatkan pihak ketiga ini menyerupai yang dilakukan di KOI. Biaya operasional KOI itu sudah tidak lagi menggunakan APBN dan patut diterapkan KONI Pusat. Semua bisa dengan maksimalkan tugas sponsor,” terang Muddai Madang.
Dalam melibatkan sponsor, kata Muddai, olahraga Indonesia harus bisa dijual. Atmosfernya juga harus kondusif. Ibarat barang, chassingnya harus dibentuk cantik. Jika sudah bagus dan menarik, niscaya ada yang tertarik. Artinya, olahraga Indonesia harus berprestasi dan menghibur.
Karena itu, fokus yang akan dilakukan Muddai bila terpilih nanti yaitu menciptakan olahraga Indonesia menarik. Caranya, dengan menitik beratkan pada training prestasi. Setiap kelompok cabang olahraga menyerupai terukur, bela diri, permainan, dan ketangkasan akan diperkuat dengan instruktur fisik, sport science, dan sport intelligence.
“Kita sudah bicara teknologi untuk pembinaan. Juga sport intelligence untuk ukur kekuatan lawan dan kita menyerupai apa sehingga bila kita punya sasaran tidak melesat jauh hingga 30 persen misalnya,” kata Muddai Madang.
Ketua KOI, Erick Thohir, mengaku bakal mendukung Muddai Madang pada bursa pencalonan ketua umum KONI Pusat. Namun, itu semua ada syaratnya. Erick membeberkan syarat yang dimaksud, antara lain harus komitmen dan peduli kepada cabang olahraga. Ke depan, sistem yang sudah dilaksanakan di Asian Games 2018 harus dipertahankan, contohnya yaitu dana pemerintah harus ke cabor eksklusif tanpa lewat perantara.
“Kalau itu jadi tujuannya, saya dukung. Sebelum menang, jangan menyerah,” ujar Erick.
Ketua Umum PB Percasi yang juga Wakil Ketua DPR, Utut Adianto, mengatakan, organisasi pimpinannya sudah lingkaran mendukung Muddai Madang. Bahkan, pihaknya sudah menciptakan surat tertulis dengan menggunakan kop resmi.
Utut juga sependapat dengan visi Muddai yang siap mewujudkan industri olahraga. Meski tidak mudah, namun itu semua harus didukung demi kemajuan olahraga nasional.
“Kami juga berharap mudah-mudahan Pak Muddai bisa menghimpun business man dan sanggup dipercaya,” tutup Utut.
Sumber: Suara Pembaruan