Pembangunan Akomodasi Olahraga Tempat 3T Diusulkan Komisi X

FAST DOWNLOADads
Download





Kami menyadari bahwa daerah 3T ini sulit dikembangkan alasannya memang fasilitasnya yang belum ada, bahkan pembinaannya juga sangat minim menyerupai di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kaltim


Samarinda (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat RI Hetifah Sjaifudian asal daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, mengusulkan kepada pemerintah melaksanakan pembangunan akomodasi olahraga, termasuk pembinaanya di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).


“Pagu indikatif di Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2020 senilai Rp1,4 triliun, jadi kami usulkan pembangunan akomodasi olahraga bagi daerah-daerah yang masuk dalam daerah 3T demi pembinaan dan pemupukan bakat,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Samaroinda, Kamis.


Ia juga mengaku bahwa pada Rabu (19/6) Komisi X menggelar rapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang membahas anggaran tahun 2020, di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta.


Pada rapat dengan Menpora, Hetifah memberikan biar lebih ulet melaksanakan perekrutan atlet-atlet dari daerah-daerah seluruh Indonesia, termasuk daerah 3T yang kurang pembinaan akhir minimnya akomodasi olahraga.


“Kami mewakili daerah 3T menyadari bahwa banyak bibit-bibit atlet berbakat dari daerah kami, tapi kami menyadari bahwa daerah 3T ini sulit dikembangkan alasannya memang fasilitasnya yang belum ada, bahkan pembinaannya juga sangat minim menyerupai di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kaltim,” ujarnya.


Dilanjutkannya bahwa beberapa hari kemudian ia juga mendapatkan kunjungan dan mendengar aspirasi dari Kabupaten Tanimbar bahwa di kabupaten itu banyak prestasi tapi tidak ada satu pun Gedung Olahraga (GOR).


“Untuk itu kami mendukung biar ke depan untuk daerah-daerah yang memilik banyak bibit atlet namun terpencil, harus menerima prioritas pembangunan sarana dan prasarana olahraga,” katanya.


Dalam kesempatan itu, Menpora Imam Nahrawi memberikan pagu indikatif anggaran di kementeriannya tahun 2020 sebesar Rp1,4 triliun.


Imam memberikan bahwa anggaran tersebut masih kurang, sehingga Kemenpora telah mengusulkan penambahan anggaran, mengingat sehabis dilakukan analisa dan penelitian, ada kebutuhan anggaran pagu prioritas tahun 2020 sebesar Rp555,4 miliar.


Imam juga memaparkan beberapa aktivitas di Kemenpora 2020, menyerupai proyek prioritas untuk penguatan promosi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) melalui kampanye olahraga tradisional.


Kemudian kampanye olahraga Olimpik di sejumlah sekolah dan beberapa sekolah tinggi tinggi, kampanye olahraga massa, dan beberapa kegiatan lain yang semuanya tentu memerlukan biaya tidak sedikit.


“Termasuk proyek prioritas, training kewirausahaan untuk mencetak generasi berjiwa entrepreneur, yaitu melalui perjaka kader yang difasilitasi dalam pengembangan kewirausahaan,” katanya. 


Baca juga: Barito Timur berdiri stadion olahraga senilai Rp50 miliar


Baca juga: Permainan tradisional Melayu dilestarikan dalam Lomba Jong 2019


Baca juga: Alpukat daerah tertinggal jadi suguhan atlit Asian Games


Tujuh SMPN di Cilegon menumpang UNBK di sekolah lain



Pewarta: M.Ghofar
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2019









>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url