Video Mabuk Lem 6 Siswi Smp Di Gorontalo Viral Di Medsos
Liputan6.com, Gorontalo – Video berdurasi 16 detik yang menawarkan enam siswi tengah berpesta lem jenis ehabon di Gorontalo, mendadak viral di media sosial.
Dari ciri seragam yang digunakan, ke enam siswi tersebut diketahui berasal dari dua sekolah Menengah Pertama (SMP) ternama di Kabupaten Gorontalo, yakni MTS Negeri Model Limboto dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Limboto.
Kepala MTS Model Limboto, Yartam Ismail Yasaru ketika dikonformasi Liputan6.com, Kamis (20/6/2019) mengatakan, siswi yang viral tersebut dulunya memang tercatat di MTS Model Limboto. Namun, semenjak Maret lalu, siswa itu sudah pindah ke Sekolah Menengah Pertama 1 Limboto.
“Siswa itu dulu sempat ikut umrah bersama orangtuanya. Ketika balik, ia sudah membawa lolos butuh ke kami untuk pindah sekolah. Kami pribadi mengiyakan itu lantaran sesuai peraturan, bilamana siswa yang ingin pindah sekolah harus membawa surat lolos butuh tersebut. Kaprikornus ia bukanlah siswi saya lagi, lantaran ia sudah pindah sekolah,” kata Yartam Ismail Yasaru.
Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Pertama 1 Limboto Gorontalo, Irwan DJ Podu, membenarkan tentang kebenaran video viral mabuk lem tersebut ialah siswi Sekolah Menengah Pertama 1 Limboto. Namun nenurut Irwan, insiden tersebut terjadi di luar jam sekolah dan bukan tanggung jawab sekolah.
“Ada sekitar enam siswi yang terlibat dalam video tersebut masing-masing siswi, pihaknya sudah mengundang kedua orang tuanya. Untuk ke enam siswi itu lima diantaranya duduk di dingklik kelas 8 dan satuanya lagi kelas 7, untuk inisialnya sendiri DP, DU, VB, BE, serta NW,” kata Irwan
Irwan juga menyatakan, pihak sekolah sudah mengambil langkah dengan menyerahkan siswi tersebut ke Bidang Bimbingan Konseling (BK) dan berupaya semoga siswi itu dapat terhindar dari ketergantungan lem tersebut.
“Setelah dilakukan interogasi oleh BK, diakui bahwa itu merupakan murni perbuatan mereka dan diluar dari jangkauan pihak sekolah. Bahkan, ada sebagian dari orang renta belum mengetahui insiden video viral tersebut,” terperinci Irawan
Irawan membeberkan pihaknya sudah melaksanakan upaya untuk mengundang para orangtua siswi tersebut, kemudian berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melaksanakan pembinaan.