Pelatih Dan Pemain Klub Liga 2 Keluhkan Pergantian Mendadak Bola Kompetisi

FAST DOWNLOADads
Download




PSCS dan Blitar United mendapatkan bola dengan brand yang berbeda dikala pemanasan dan bertanding di langgar perdana.




LIPUTAN   AURELIUS BALAKOSA    DARI   CILACAP




Kompetisi Liga 2 gres saja dimulai, namun sudah ada keluhan dari klub maupun pemain terkait bola yang dipakai dalam kompetisi. Klub Liga 2 sebelumnya sudah mendapatkan bola resmi brand Mitre untuk berlatih. Tetapi pada dikala kick-off, bola brand Mitre tersebut digantikan dengan bola brand Specs.


Pelatih PSCS Cilacap, Djoko Susilo, mengeluhkan pergantian bola untuk kompetisi dikala melawan Blitar United di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Minggu (23/6). Menurut instruktur asal Jawa Timur ini, huruf laju bola antara brand yang satu dengan yang lainnya niscaya berbeda, dan sebaiknya pihak federasi atau operator liga sanggup memperlihatkan bola untuk bertanding jauh-jauh hari sebelum kick-off.


“Saya juga bingung, apa pertimbangan federasi (PSSI-red) dan PT LIB selaku operator. Kemarin kami diberi bola Mitre, dan dipakai untuk warming-up. Tapi pas kami main, bolanya diganti jadi Specs. Tentu sangat berbeda sekali huruf dan kontrol bola,” tegas Djoko.



Persoalan tersebut kemungkinan besar, lanjut Djoko, tidak hanya dirasakan PSCS. Namun juga seluruh penerima kompetisi di Liga 2. 


“Seharusnya bola hingga ke klub sepekan atau minimal tiga hari sebelum kick-off, semoga semua pemain sanggup beradaptasi, alasannya ialah masing-masing brand niscaya berbeda cara kontrol, kecepatan laju, dan serta beberapa hal yang perlu untuk adaptasi. Saya tidak tahu bagaimana federasi dan operator liga, alasannya ialah itu mungkin sudah janji dengan sponsor,” terangnya.


Hal senada diungkapkan instruktur Blitar United, Liestiadi, yang kaget dengan bola yang dipakai berbeda dengan dikala warming-up. Bola Specs tersebut gres dirasakan pemain menjelang pertandingan. Sebelumnya, para pemain Blitar United juga belum mencicipi pembiasaan dengan bola Specs.


Liestiadi menjelaskan, klub harus mengikuti hukum dengan latihan memakai bola Mitre, tetapi dikala main harus pakai Specs. Otomatis pembiasaan sentuhan bola, berat ringan bola, bergulirnya bola, sangat berbeda.


 


“Sebenarnya ini lucu, hal yang aneh. Kalau misal tanding dengan Specs, kita latihan harus pakai Specs. Nah ini, latihan pakai Mitre, main pakai Specs. Baru kali ini selama karier saya melatih, warming up pakai Mitre, bertanding pakai brand lain,” keluh Liestiadi.


“Sekitar 10 menit dikala warming up, kami maupun PSCS meminjam bola dari panpel, alasannya ialah brand berbeda. Ini sebetulnya dilema kecil, tetapi juga penting alasannya ialah menyangkut pembiasaan dengan bola dikala pertandingan. Saya berharap federasi maupun operator sanggup memperhatikan dilema ini dan jangan terulang lagi,” lanjutnya.


 PSCS dan Blitar United mendapatkan bola dengan brand yang berbeda dikala pemanasan dan berta Pelatih Dan Pemain Klub Liga 2 Keluhkan Pergantian Mendadak Bola Kompetisi


Pemain Blitar United, Tantan, memakai bola Mitre dikala melaksanakan pemanasan.


Artikel dilanjutkan di bawah ini


Penilaian dari pemain senada dengan para pelatih. Gelandang serang Laskar Nusakambangan, Syaiful Bahri mengaku bola dari Specs mempunyai huruf sangat berbeda dibandingkan dari Mitre. “Dari Specs ini laju bola lebih liar. Pemain niscaya kaget pertama kali kontrol maupun menendang bola. Semua pemain niscaya butuh pembiasaan alasannya ialah ini bola untuk kompetisi ekspresi dominan 2019,” tuturnya.


Gelandang bertahan Blitar United, M. Iqbal, mengakui kesulitan untuk mengontrol bola yang gres dipakai untuk kompetisi. Menurutnya, sebaiknya operator memperlihatkan waktu bagi para pemain untuk pembiasaan dengan bola gres dari sponsor tersebut.


“Tentunya sangat berbeda, bola ini (Specs) agak ringan dan agak keras. Kaprikornus di kaki kami sangat berbeda, pemain juga butuh pembiasaan lagi. Baru ini diberi bola Specs jelang bertanding,” ungkap Iqbal. (gk-18)






>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url