Keluarga Sehat, Rahim Indonesia Berpengaruh (Ditulis Dalam Rangka Menyambut Harganas) – Bunyi Jelata
![Download](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIQNPQ-V0fUmk9UPXPoA86kx_DxBPjQbXlPQUlPW4txweh80NCA7SnFIGt6Ooy4Mwqt8kU55foCUpv9qsQ0m_aYAsLOULmakXgLiEd3NbFO3v8vejYIK3wueXPeHYdCiehOc0MHpixR5Q/w228-h66/free-download.gif)
OPINI, Suara Jelata—Apakah anda berkeluarga? Bila iya maka tidak usang lagi beberapa hal wajib anda ketahui. Ini tidak lain lantaran semenjak tahun 1993, Hari Keluarga Nasional (Harganas) masuk dalam aktivitas yang diperingati.
Walau di akui, Harganas belum dikenal luas masyarakat tetapi demi menghidupkan kampanye pentingnya keluarga sebagai komunitas kecil dalam memantapkan ketahanan nasional, maka peringatan Harganas mutlak di sebarluaskan.
Di beberapa Negara, Harganas diperingati secara beragam. Contohnya Amerika, Afrika Selatan dan Australia mengenalnya dengan istilah Family Day (Hari Keluarga).
Meskipun tanggal pelaksanaannya berbeda, tetapi spirit Harganas dimaknai sama sebagai sosialisasi fungsi fungsi keluarga yang merupakan potongan kecil dari masyarakat.
Setiap tahunnya Harganas di Indonesia diperingati setiap tanggal 29 Juni. Puncak peringatan Harganas tahun ini akan digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada awal juli dengan mengambil tema Hari Keluarga, Hari Kita Semua, dengan slogan Cinta Keluarga, Cinta Terencana.
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor dalam keterangannya berharap semoga Harganas tahun ini lebih mendorong optimalisasi aktivitas Keluarga Berencana (KB) sebagai jalan membangun keluarga sejahtera lahir dan bathin.
Disampaikan terpisah Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, M.Yani bahwa tujuan dari peringatan Harganas tahun ini untuk meningkatkan kesadaraan dan tugas serta masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, senang dan sejahtera.
Harganas tahun ini terasa kasar lantaran bersamaan dengan pelaksanaan aktivitas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berjulukan PIS PK ialah Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
PIS PK merupakan ikhtiar Kemenkes RI untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan taktik mendatangi langsung rumah warga untuk melaksanakan investigasi kesehatan pribadi dan lingkungan.
Hasil pendataan PIS PK akan menjadi contoh di setiap akomodasi kesehatan primer menyusun planning mengurangi angka penyakit di setiap wilayah kerjanya.
Demikian pentingnya keluarga sehat disebabkan kesehatan tidak sesederhana mengobati penyakit di puskesmas atau rumah sakit, tetapi semoga keluarga menjadi jalur efektif dalam membentuk masyarakat yang sehat pribadi dan lingkungan.
Untuk memudahkan definisi keluarga sehat, Kementerian Kesehatan semenjak jauh hari memutuskan 12 indikator Keluarga Sehat.
Indikator-indikator ini menjadi penanda yang gampang dikenali, dengan impian gampang diwujudkan oleh masyarakat.
Penguatan 12 Indikator keluarga sehat dirasa seiring dengan penguatan kesehatan secara umum lantaran dimulai dari kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit menular, sikap sehat, lingkungan sehat dan kesehatan jiwa.
Ke 12 indikator keluarga sehat tersebut yaitu: 1.Keluarga mengerti aktivitas KB, 2.ibu hamil periksa kehamilan di akomodasi kesehatan, 3.Balita menerima imunisasi lengkap, 4.ASI langsung 0-6 bulan, 5.pemantauan tumbuh kembang balita, 6.Penderita TB berobat sesuai standar.
7.Penderita hipertensi berobat teratur, 8.Tidak ada anggota keluarga yang merokok, 9.Seluruh keluarga wajib menjadi penerima JKN, 10.Memiliki terusan terhadap air higienis dan layak minum, 11.Keluarga merupakan pengguna jamban sehat.12.Keluarga dengan gangguan jiwa tidak ditelantarkan.
Penetapan pembangunan kesehatan dengan pendekatan keluarga dinilai sangat sempurna untuk mencapai pembangunan kesehatan.
Keluarga merupakan forum terkecil dari masyarakat yang sangat signifikan dalam memilih derajat kesehatan.
Situasi keluarga sangat memungkinkan berjalannya fungsi pemeliharaan atau perawatan kesehatan setiap anggotanya.
Bila fungsi pemeliharaan kesehatan ini berjalan disetiap keluarga, maka masyarakat indonesia yang berpengaruh bukan lagi isapan jempol.
Menelisik di Kabupaten Sinjai, pelaksanaan PIS PK telah berjalan di 16 akomodasi kesehatan primer. Puskesmas menjadi penentu keberhasilan aktivitas PIS PK sekaligus ujung tombaknya. Dengan pelaksanaan PIS PK.
Sasaran berupa penurunan angka maut ibu dan bayi, penurunan angka stunting dan penanggulangan penyakit menular serta tidak menular sanggup tercapai.
Diperolehnya profil setiap keluarga di Kabupaten Sinjai memudahkan akomodasi kesehatan primer menggabungkan pelayanan kesehatan perorangan sekaligus masyarakat secara bersamaan sehingga duduk perkara kesehatan secara holistik sanggup di bidik untuk di menetapkan pencegahan dan pengobatannya.
Akhirnya, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga sementara berjalan. Perhatian dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung berjalannya aktivitas ini sangat memilih dampak yang akan ditimbulkan di lalu hari.
Dengan itu, kita sanggup menikmati Indonesia berpengaruh lahir dari rahim keluarga sehat.
Oleh: Drg.Irfan Aryanto, Dokter Gigi PKM Lappae, Kab.Sinjai dan Pengurus PDGI Kab.Sinjai
![Download](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIQNPQ-V0fUmk9UPXPoA86kx_DxBPjQbXlPQUlPW4txweh80NCA7SnFIGt6Ooy4Mwqt8kU55foCUpv9qsQ0m_aYAsLOULmakXgLiEd3NbFO3v8vejYIK3wueXPeHYdCiehOc0MHpixR5Q/w228-h66/free-download.gif)