Di China, Jual Beli Follower Medsos Dapat Dipenjara
Jakarta – Membeli dan memakai follower palsu untuk meningkatkan interaksi di media sosial (medsos) memang hal yang biasa dilakukan. Tapi di China, praktik ini sanggup berujung pada eksekusi penjara.
Dilansir detikINET dari Abacus News, Minggu (16/6/2019) kepolisian Beijing gres saja menangkap seorang laki-laki dengan nama keluarga Cai alasannya yakni memakai follower palsu di media umum Weibo dan menggelembungkan popularitas online seorang selebriti lokal.
Rupanya Cai ditahan alasannya yakni memakai aplikasi berjulukan Xinyuan yang sanggup menciptakan interaksi palsu di media sosial. Aplikasi bekerja dengan cara mensimulasi akun Weibo dan membagikan konten dengan memecah enkripsi platform.
Dalam enam bulan, aplikasi ini sanggup menghasilkan pendapatan sebesar 8 juta Yuan atau sekitar Rp 16,6 miliar untuk Cai.
Jual beli follower palsu Weibo memang termasuk hal yang lazim dilakukan. Tidak hanya selebriti, tubuh pemerintah pun memakai follower palsu untuk meningkatkan interaksi.
Membeli follower palsu pun sanggup dilakukan dengan gampang dan murah. Di salah satu platform e-commerce terbesar di China, Taobao, 100 follower Weibo sanggup dibeli dengan harga beberapa sen saja.
Weibo pun telah berjanji untuk mendukung upaya pemerintah China dalam menindak follower dan interaksi palsu untuk akun selebriti. Mereka juga telah mengubah algoritma untuk membasmi akun palsu serta membatasi jumlah share dan like yang ditampilkan di postingan menjadi satu juta.(vim/rns)