Kontroversi Puma Jadi Sponsor Sepak Bola Israel

FAST DOWNLOADads
Download





JERUSALEM, Kompas.com – Perusahaan perlengkapan olah raga Jerman, Puma terancam boikot sehabis resmi menjadi sponsor asosiasi sepak bola Israel (IFA).


Sejak tamat 2018, Puma telah menandatangani kontrak untuk empat tahun dengan IFA, termasuk dengan 6 klub sepak bola komunitas di Judea dan Samaria.  Puma  menggantikan posisi pesaing mereka, Adidas yang sebelumnya mengikat kontrak selama 10 tahun.


Adidas kemudian memutuskan mengakhiri kontrak dengan IFA alasannya ialah adanya bahaya boikot serupa.



“Isu utama ialah klub-klub yang bersangkutan diijinkan oleh IFA untk bermain di wilayah tepi barat  yang merupakan wilayah sengketa internasional secara aturan internasional mau pun aturan FIFA,” demikian seruan gerakan boikot atas proteksi Puma (DBS).


“Berdasarkan komitmen dengan IFA, Puma bukan hanya menciptakan situasi ini menyerupai normal, namun juga mengambil laba dari sitausi ini.  Lebih jelek lagi, dengan menjadi sponsor timnas Israel, Puma telah membantu negara tersebut memakai popularitas global sepakbola dan kesertaannya di kompetisi Eropa dan internasional untuk memperkuat gambaran di dunia internasional serta gambaran sebagai negara yang normal.”



Pada beberapa laman pro DBS, seruan untk melakukan  gerakan boikot didukung oleh sekitar 200 klub sepakbola Palestina dan atlet Palestina termasuk kapten timnas Palestina, Abdullatef Buhdari dan anggota timnas puteri, Aya Khattab.


Sementara kelompok pro Israel yang menyebut diri mereka “StandWithUs,” mengecam seruan boikot ini dengan mengirim pesan melalui akun twitter mereka dengan menyebut bahwa olahraga seharusnya menyatukan masyarakat, sementara DBS justru memecah belah.










>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url