Bila Stabilitas Politik Terjaga, Pasar Mobkas Ikut Sukses
Suara.com – Pasar otomotif termasuk penjualan kendaraan second hand, alias kendaraan beroda empat bekas atau mobkas tak sanggup dilepaskan dari kondisi stabilitas politik. Kondisi atau situasi kondusif menciptakan para konsumen nyaman untuk melaksanakan pembelian, sebagai salah satu bentuk investasi. Sederhananya, kalau kondisi tak sanggup dijamin, menambah daftar harta milik pribadi malah menciptakan was-was.
Hal ini dilihat misalnya pada blog Politics of the 1920s, yang menyebutkan bahwa, “Tidak ada psikologi konsumsi yang lebih terang daripada industri mobil. Produksi kendaraan beroda empat tahunan naik dari 2 juta selama 1920-an menjadi 5,5 juta di 1929. Pada selesai 1920-an, perbandingannya, satu kendaraan beroda empat untuk setiap lima orang Amerika.”
Kondisi senada dihadapi para penjual mobkas di Tanah Air sehubungan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) yang mendatangkan perselisihan.
Dikutip dari kantor informasi Antara, beberapa pedagang di pusat penjualan kendaraan beroda empat bekas World Trade Center (WTC) Mangga Dua, Jakarta Utara berharap bahwa sidang perselisihan hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) berlangsung hening dan stabilitas keamanan terjaga. Hal ini akan memperlihatkan pengaruh konkret terhadap penjualan mobkas.
“Kondisi kondusif dan hening akan berdampak konkret terhadap penjualan kendaraan beroda empat bekas di WTC,” papar Ivan Jaya, salah seorang pedagang mobkas, di WTC Mangga Dua, Jakarta.
Lebih detail disebutkannya bahwa kegaduhan dan kericuhan dikala menjelang dan setelah Pemilu 2019 telah berdampak kurang baik pada penjualan kendaraan beroda empat second hand di tempatnya.
Bahkan kericuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu dari sekitarnya menciptakan Ivan Jaya tak berdaya. Padahal biasanya, terjadi peningkatan penjualan mobkas menjelang Lebaran.
“Sebulan sebelum Ramadan, pedagang biasanya meningkatkan stok dagangannya supaya lonjakan undangan pasar dikala menjelang Idulfitri sanggup terpenuhi,” kata Ivan Jaya tanpa menyebut detail peningkatan dalam jumlah unit.
Namun, lanjutnya, jumlah peningkatan penjualan tahun ini belum sesuai cita-cita sehingga stok yang beliau miliki masih banyak setelah Idulfitri 2019 atau Idul Fitri 1440 Hijriah.
Senada Ivan Jaya, seorang pedagang lainnya, Kiki berharap gejolak politik setelah Pemilu 2019 sanggup berangsur reda dan berakhir.
“Saya berharap sebulan ke depan, penjualan kendaraan beroda empat bekas kembali normal,” imbuh Kiki.
Sedangkan pendapat Dian Marlina, juga seorang penjual mobkas di WTC, tak jauh berbeda. Ia meletakkan cita-cita pada abdnegara dan masyarakat sanggup terus menjaga stabilitas keamanan di Indonesia, khususnya Jakarta.
“Dengan begitu, iklim perjuangan sanggup terus terjaga positif, termasuk pada penjualan kendaraan beroda empat bekas,” tutup Dian Marlina.