Menerawang Pan Di Misteri Kohabitasi
6 minute read
Wacana kohabitasi ketika ini memang masih menjadi teka-teki. Tetapi, wacana itu sanggup menjadi peluang bagi banyak sekali entitas politik, termasuk PAN.
Pinterpolitik.com
“Prabowo tak akan menang di MK”, begitu kira-kira kata juru bicara BPN Prabowo Subianto sekaligus Wasekjen PAN, Faldo Maldini. Pernyataan yang diungkapkan melalui video di akun YouTube pribadinya ini sontak menghidupkan kembali pembicaraan perihal koalisi di Pilpres 2019.
Bagi Faldo secara pribadi, pernyataan tersebut membuatnya mendapatkan banyak tudingan miring. Secara lebih luas, pernyataan mantan Ketua BEM Universitas Indonesia itu juga menyeret PAN sebagai parpol tempatnya menempa karier politik.
Banyak yang mulai membuka kembali wacana bahwa PAN akan menyeberang ke kubu kompetitor, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin tanggapan video tersebut. Sebelumnya, partai berlogo matahari itu santer dibicarakan akan bergabung dengan koalisi Jokowi, terindikasi dari manuver sejumlah elite mereka yang mendekati mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Dengan menguatnya wacana rekonsiliasi elite politik dalam tajuk kohabitasi, indikasi merapatnya PAN ke kubu Jokowi merupakan hal yang tak sanggup dilupakan. Di atas kertas, manuver PAN kalau benar-benar bergabung dengan koalisi Jokowi, boleh jadi hanya menggambarkan perilaku umum partai politik di Indonesia.
Meski demikian, boleh jadi ada hal lain yang melatarbelakangi dan sanggup dituju oleh PAN terutama dalam potensi kohabitasi di atas. Lalu, bagaimana bahu-membahu PAN sanggup bermain dalam banyak sekali misteri terkait koalisi dan kohabitasi ini?
Bersikap realistis
Teka-teki soal koalisi pasca Pilpres 2019 tampak masih menjadi misteri. Memang, pada awalnya banyak berseliweran kabar soal merapatnya partai-partai di koalisi Prabowo ke kubu Jokowi. Namun, hingga ketika ini hal tersebut tak kunjung menjadi nyata.
PAN merupakan salah satu partai yang santer dibicarakan akan bergabung dengan koalisi Jokowi di pemerintahan nanti. Hal ini mengemuka bukan tanpa alasan. Selama beberapa waktu terakhir, partai yang didirikan oleh Amien Rais ini memang terlihat menyerupai membuka pintu komunikasi dengan Jokowi.
Wacana ini semakin mengemuka seiring dengan proses persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Banyak pihak menduga bahwa tidak gampang bagi kubu Prabowo untuk mengubah hasil melalui proses tersebut.
Kans yang sempit ini kemudian membuka wacana rekonsiliasi nasional dalam tajuk kohabitasi, di mana kubu yang tak memenangi pertarungan secara formal, sanggup hidup berdampingan dengan kubu pemenang – katakanlah dengan membentuk kabinet yang diisi bersama. Sejauh ini, wacana ini juga masih menjadi misteri, tetapi PAN sanggup saja ikut pula dalam wacana penuh teka-teki ini.
PAN akan hormati putusan MK soal sengketa hasil Pilpres. pic.twitter.com/PMOMTaa64o
— DPP PAN (@Official_PAN) June 19, 2019
Mudahnya PAN untuk sanggup berlabuh dalam wacana kohabitasi ini boleh jadi bersumber dari sifat mereka yang tergolong ke dalam catch all party dalam tipologi partai politik ala Richard Gunther dan Larry Diamond. Menurut mereka, partai menyerupai PAN mempunyai tujuan untuk memaksimalkan suara, memenangkan Pemilu dan memerintah.
Dalam konteks kohabitasi ini, PAN boleh jadi akan mengamankan peluang mereka untuk memerintah kalau nanti pihak-pihak yang terlibat mau mendapatkan dan memberi mereka jatah. Sifat PAN yang kerap digolongkan kepada catch all party ini kemudian akan dipenuhi kalau mereka ikut terlibat dalam wacana kohabitasi tersebut.
Melalui perilaku tersebut, masuk akal kalau kemudian banyak yang menuding bahwa PAN akan berlabuh ke kubu Jokowi merujuk pada video yang diunggah oleh Faldo. Apalagi, ketika ini wacana hidup berdampingan dalam bentuk kohabitasi tengah menguat, sehingga kalau PAN semakin bersahabat dengan Jokowi, hal tersebut sanggup dianggap sebagai sesuatu yang realistis.
Wacana Tanda Tanya
Secara khusus, wacana kohabitasi ini sendiri ketika ini masih penuh dengan tanda tanya. Meski sebagian besar pemain drama politik tampak tak anti wangsit hidup berdampingan, hingga ketika ini masih belum sanggup diidentifikasi bagaimana dan oleh siapa wacana ini sanggup diwujudkan.
Jika melihat banyak sekali pemberitaan di media, wacana tersebut boleh jadi akan didorong oleh Partai Demokrat. Hal ini terlihat melalui langkah elite mereka, terutama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) yang membuka komunikasi dengan elite di kubu Jokowi.
Tidak tanggung-tanggung, AHY menemui eksklusif Jokowi di Istana Merdeka beberapa waktu sesudah pencoblosan Pilpres 2019. Meski tak pernah merinci secara detail pertemuan itu menyerupai apa, langkah AHY itu menjadi bentuk silaturahmi paling awal antara dua kubu yang saling berkompetisi.
Tak cukup hingga di situ, AHY bahkan juga membuka jalur silaturahmi dengan Megawati Soekarnoputri, sebuah kondisi yang semula tak terbayangkan akan terjadi. Langkah ini sanggup dianggap sebagai itikad baik dari kubu Partai Demokrat untuk menciptakan dua kubu yang berkompetisi sanggup hidup berdampingan.
Di lain pihak, wacana kohabitasi atau “kumpul kebo” politik ini juga sanggup saja diinisiasi oleh kubu pemenang. Dalam konteks ini, PDIP sebagai partai dengan perolehan bunyi paling besar di koalisi Jokowi sanggup saja memegang kendali biar harapan hidup berdampingan sanggup terwujud. Hal ini sendiri dimungkinkan terjadi kalau PDIP mau membuka jalur komunikasi dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.
Salah satu indikasinya sanggup saja bersumber dari laporan Majalah Tempo bahwa kalau harus berkoalisi, PDIP lebih menentukan dengan Gerindra. Jika diperhatikan, riwayat korelasi PDIP di kala terdahulu dengan Gerindra tergolong lebih bersahabat kalau dibandingkan dengan Demokrat.
Secara spesifik, kedua partai ini juga pernah terikat dalam Perjanjian Batu Tulis, sebuah perjanjian yang sempat terjalin semasa Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2009.
Punya Peluang
Di tengah banyak sekali misteri tersebut, PAN tetap mempunyai peluang untuk hidup berdampingan dengan koalisi Jokowi. Entah nanti kohabitasi akan diinisiasi oleh Demokrat atau PDIP, partai yang identik dengan warna biru ini mempunyai jalur tersendiri kepada dua partai tersebut.
Jika kesudahannya wacana kumpul kebo politik ini diinisiasi oleh pihak Demokrat, maka PAN boleh jadi punya peluang cukup mulus untuk bergabung. Selama ini, PAN kerap kali melaksanakan koalisi dengan partai berlogo mercy tersebut dalam banyak sekali pemilihan di banyak sekali tingkatan. Selain itu, Ketua Umum PAN ketika ini, Zulkifli Hasan juga pernah berada di dalam kabinet SBY sebagai menteri kehutanan.
Sementara itu, kalau kesudahannya wacana kohabitasi ini akan dijalankan dengan kendali PDIP, PAN juga masih punya peluang untuk hidup berdampingan dengan partai-partai yang terlibat. Jika jalur ini yang ditempuh, maka peranan Amien Rais boleh jadi akan lebih lebih banyak didominasi ketimbang Zulkifli Hasan seiring dengan relasinya dengan Prabowo yang belakangan bertumbuh di koalisi mantan Danjen Kopassus tersebut.
Meski masih misteri, wacana kohabitasi sanggup menjadi peluang bagi PAN. Click To Tweet
Bagaimanapun, PAN sebagai catch-all party mempunyai kecenderungan bertumpu pada ketokohan figur partai mereka yang berkaliber nasional. Oleh alasannya yakni itu, Zulkifli dan Amien akan memainkan tugas cukup sentral di dalam teka-teki terkait dengan kohabitasi ini.
Zulkifli dan Amien boleh jadi mempunyai jalur berbeda dalam mewujudkan kohabitasi ini, tetapi tujuan kesudahannya tetap hidup berdampingan dengan pemenang dari Pilpres 2019. Hal ini terutama kalau pada kesudahannya putusan MK tak mempunyai efek banyak pada hasil yang diumumkan oleh KPU.
Memang, masih ada waktu untuk melihat menyerupai apa langkah yang akan diambil PAN terkait dengan hal ini. Meski demikian, terlepas dari banyak sekali misteri yang belum terkuak, opsi kohabitasi menjadi peluang terbuka yang sanggup diambil oleh partai ini. Yang jelas, opsi ini sanggup memberi manfaat baik tak hanya bagi PAN tetapi juga demi rekonsiliasi yang didambakan banyak pihak. (H33)
https://www.youtube.com/watch?v=yfeufCIAK-c