Keng Ci Kwe Tiau, Makanan Murah Primadona Warga Pontianak

FAST DOWNLOADads
Download





Kwetiau seharga Rp 10 ribuan, ramai peminat dan tidak pernah sepi pembeli, KCKT! Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

KCKT atau kependekan dari Keng Ci Kwe Tiau merupakan kedai kwetiau goreng yang jadi salah satu masakan murah meriah pemikat hati warga Pontianak. Kedai Keng Ci Kwe Tiau atau KCKT mulai menjadi ‘buruan’ warga Pontianak sekitar sore menjelang malam.


Lokasi kedai kwetiau KCKT tersebar dan terkadang ditemui di dalam gang-gang atau kompleks rumah. Bisa dibilang, kedai ini sangatlah gampang ditemukan di banyak sudut Kota Pontianak.


Kedai ini menjual kwetiau yang dimasak tanpa daging, alias hanya memakai kecap dan bumbu dapur sederhana sebagai penyedap, serta ditambahkan sayuran hijau dan taoge sesuai selera kita. Tapi, bagi teman-teman yang tidak suka sayuran dan taoge, akan disajikan polos saja.


Lalu, bagaimana rasanya? Inilah yang akan KulinerKotaPontianak ceritakan ke readers kumparan.


Menggunakan serambi ruko sebagai kawasan jualan, Keng Ci Kwe Tiau di Jalan Siam ini sangat gampang ditemukan. Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Meski penyajiannya terlihat sederhana, tapi lain soal dengan cita rasanya. Apalagi KCKT termasuk kuliner idola segala usia. Dari anak-anak, remaja, hingga orang renta pun sanggup menikmatinya sesuai selera masing-masing.


Ada yang suka komplit beserta sayuran dan taoge, ada juga yang suka polos. Bisa juga request goreng kering atau goreng dengan sedikit nyemek atau basah, tinggal dipesan saja kepada si tukang masak yang tentunya sudah sangat familier dengan banyak sekali request dari pelanggan.


Aromanya yang kedaluwarsa dan menarik hati menciptakan pengguna jalan yang lewat sesekali menoleh dan singgah, terutama di jam rawan lapar. Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Aku selalu memesan kwetiau lengkap dengan sayuran hijau dan juga taoge, dan saya minta dibuatkan sedikit basah. Sudah style aku banget deh ketika makan KCKT. Bahkan si koko tukang masak juga sudah paham, haha. Salah satu kawasan yang biasa saya datangi dan sudah menjadi langgananku ada di Jalan Siam, yang berlokasi sejajar dengan cyber (warung internet bermain gim), persis sebelum Resto Sumo Smokes.


KCKT di Jalan Siam selalu membuatku ingin kembali setiap kali rindu kwetiau goreng Keng Ci. Di sini, uniknya kwetiau dimasak memakai tungku dengan arang kayu sebagai penghasil apinya. Tungku yang dipakai berukuran tidak terlalu besar, tapi sanggup menghasilkan bara api yang cukup menggelora dengan pemberian kipas angin kecil yang hembusan anginnya dihadapkan ke tungku.


Api yang dihasilkan dari arang kayu yang konon katanya sanggup menghasilkan aroma dan rasa masakan yang lebih yummy dan nikmat. Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Ko Alin, nama si tukang masak di sini, mengaku sudah berjualan lebih dari sepuluh tahun dan selalu memasak sendiri pesanan pelanggan yang tiba ke tempatnya. Kemampuan Ko Alin ini sudah tidak diragukan lagi, terlihat dari caranya memasak. Meskipun untuk sekali memasak seringkali dalam porsi yang banyak, ia bisa menghasilkan masakan yang merata, terlihat dari warna masakan dan tentunya rasa dari masakannya itu sendiri.


Dibantu oleh beberapa karyawannya, setiap hari ia berjualan dari pukul 17.00 WIB hingga habis, atau sekitar tengah malam.


Aksi Ko Alin, sang tukang masak yang selalu memasak sendiri pesanan KCKT untuk pelanggannya. Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Satu porsi Keng Ci Kwe Tiau dijual seharga Rp 12.000 dan bagiku tentulah wajib hukumnya untuk menambahkan telur goreng ke dalam sepiring KCKT ini. Aku minta telur goreng mata sapi dalam keadaan setengah matang. Begitu menggiurkan aroma dari kwetiau dan telur goreng ini sungguh membuatku tak sanggup berlamalama menunggu. Apalagi, terkadang antreannya cukup ramai.


Telur setengah matang ini selalu jadi suplemen wajib setiap saya makan di sini, nikmatnya KCKT pun bertambah! Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Aroma kedaluwarsa dari kwetiau ini menyebar hingga ke jalan raya dan menciptakan pengguna jalan yang lewat sesekali menoleh alasannya yaitu aroma dari minyak bawang putih cincang yang digunakan. Oh ya teman-teman, KCKT di sini halal, lho. Makara teman-teman sanggup mencicipinya tanpa terkecuali.


Seporsi KCKT seharga Rp 12.000 ini menjadi favorit bagi pembelinya dari segala kalangan dan usia. Foto: instagram/@kulinerkotapontianak.

Harganya yang murah menciptakan KCKT menjadi incaran banyak orang. Selain murah, rasanya nikmat dan selalu berhasil menciptakan penikmatnya puas. Tak terkecuali saya yang selalu merasa puas setiap kali memesan KCKT di Jalan Siam ini. Konsistensi rasa yang tidak pernah berubah dan memudar membuatnya menjadi daya tarik yang sangat kuat.


Cita rasa kwetiaunya yang lembut, asin, dan pastinya gurih dengan aroma yang wangi, dipadukan dengan sayuran taoge dan juga telur goreng menciptakan KCKT layak teman-teman coba. Dan jangan lupa masukkan Keng Ci Kwe Tiau ke dalam list makanan khas tujuan wisata masakan teman-teman ketika ke Pontianak.


Selain KCKT di Jalan Siam, ada juga rekomendasi kawasan lain yang menjual masakan serupa, menyerupai Keng Ci Kwe Tiau 93 yang berlokasi di Jalan Merdeka, gugusan pom bensin. Mereka berjualan setiap hari dari jam 17.00-22.00 WIB. Harganya mulai dari Rp 12.000 dan tentunya halal.


Kemudian, Kwetiau Robert yang berlokasi di Jalan Purnama, depan kompleks Purnama Agung 1, buka dari jam 11.00-18.00 WIB setiap hari Selasa-Minggu, Senin tutup. Kwetiau di sana dibanderol mulai dari Rp 13.000 dan non-halal.


————-


Salam Keng Ci Kwe Tiau dari Pontianak, salam kulinerkotapontianak.






>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url