Jakarta (ANTARA) – Masyarakat berharap dengan bertambahnya umur DKI Jakarta menjadi 492 tahun bisa membuatnya jadi lebih cukup umur dan semakin jauh dari kegaduhan politik.
“Kita ingin sebuah kenyamanan, kegaduhan politik menciptakan banyak masalah, apalagi hingga bentrok banyak masyarakat yang dirugikan,” kata salah seorang warga Jakarta yang juga berprofesi sebagai pengemudi taksi daring, Sofyan (41), di Jakarta, Jumat.
Sebagai pengemudi, ia banyak dirugikan jikalau terjadi kericuhan, menyerupai jumlah order yang didapatnya jauh berkurang, serta penutupan sejumlah ruas jalan yang mengakibatkan pengemudi harus mengambil jalur berputar lebih jauh dikala mengantar penumpang.Baca juga: Alasan panggung Jakarta Night Festival bertema modern tradisional
Sofyan berharap ulang tahun DKI ini menjadi kerikil pijakan bagi semua pihak untuk lebih cukup umur menyikapi situasi yang berkembang.
“Kegaduhan politik memang kondisi Nasional, tapi kejadiannya kan di Jakarta dan politisi serta masyarakat yang demo aku rasa juga tinggal disini, lantaran itu HUT Jakarta dibutuhkan jadi pijakan untuk lebih baik,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh masyarakat lainnya, Fitra Ramdhani (22), ia bersama teman komunitas pecinta skateboard merasa terganggu dengan kegaduhan politik ibu kota.
Jika terjadi kericuhan menyerupai 21-22 Mei 2019 lalu, Fitra jadi tidak bisa menyalurkan hobinya lantaran ia biasanya bermain skateboard di pedestrian Dukuh Atas, Sudirman maupun Bundaran HI.
Baca juga: Komunitas skateboard ikut ramaikan malam HUT Jakarta di Dukuh Atas
“Masih ada pekerjaan rumah DKI, menyerupai kemacetan, menambah kemudahan publik termasuk ruang terbuka hijau, tapi yang paling penting menjaga suhu politik biar tidak menciptakan masyarakat khawatir,” ujarnya.
Dodol Betawi, penganan yang harus dimasak selama 7 jam
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Yuniardi Ferdinand
COPYRIGHT © ANTARA 2019