Asah Minat Dan Talenta Lewat Les

FAST DOWNLOADads
Download








Asah Minat dan Bakat lewat Les




Setinggi langit di angkasa yang tak ada batasnya Asah Minat dan Bakat lewat Les
SM/dok : Arthur (11), siswa homeschooling, menuntaskan pesanan macaroni skutel.



Aku bisa jadi apa saja/Setinggi langit di angkasa yang tak ada batasnya/Aku bisa kalau saya mau/Cita-cita dan mimpiku/Setinggi langit.


PENGGALAN lagu ”Setinggi Langit” itu meramaikan suasana Mal Ciputra, belum usang ini. Lagu yang dipopulerkan penyanyi cilik Naura itu dinyanyikan grup vokal Little Star binaan Haning Music School (HMS).


Grup beranggota belum dewasa berusia lima-tujuh tahun itu berhasil memukau pengunjung. Mereka bersuara merdu dan berpenampilan lincah. Little Star beranggota Aretha, Lakeysha, Anya, Nadira, dan Nasya. Mereka salah satu dari anakanak multibakat di bidang musik.


Mereka piawai olah vokal semenjak usia empat tahun. Bahkan menjuarai banyak sekali lomba menyanyi dan kompetisi bermusik di Kota Semarang. Sejak usia dini, mereka sudah berguru olah vokal dan bermain musik. ”Saya mulai mengajak anak saya mengikuti les menyanyi semenjak usia empat tahun. Kemudian berlanjut dengan mengikuti aneka lomba menyanyi di Kota Semarang. Untung, anak saya selalu menang dan dikala ini pada usia tujuh tahun sudah mengumpulkan hampir 100 piala dan penghargaan,” tutur Novie Ika, orang renta Aretha.


Novie menuturkan bukan kasus menerima piala, hadiah, dan penghargaan. Tujuannya meningkatkan minat dan talenta anak bernyanyi dan bermusik melalui les dan lomba. Dengan mengikuti les musik, kepercayaan diri anak bertambah. Apalagi kalau mereka sering tampil di panggung untuk mengikuti aneka konser. ”Les musik juga menjauhkan anak dari kecanduan bermain gadget.


Mereka akan sibuk bernyanyi, menghafal lirik, berguru bermain alat musik, lomba dan konser. Makara waktu untuk bermain gadget tidak ada lagi,” ujar Novie.


Eri Martini, orang renta Anya, juga tidak ingin anak semata wayangnya terdampak imbas jelek gawai. Sejak usia tiga tahun, Anya telah mengikuti les menyanyi di HMS. Tak puas hanya berguru menyanyi, ia juga mengikuti les biola dan piano. ”Musik sangat mempunyai kegunaan dalam tumbuh- kembang anak. Musik berperan besar membuat suasana yang baik untuk perkembangan indra serta konsentrasi anak,” ujar Eri.


Kendati sibuk mengikuti les musik, pelajaran di sekolah menjadi prioritas utama. ”Pagi hingga siang sekolah, makan dan istirahat tidur siang, barulah sore hari mengikuti les musik. Jadwal benar-benar kami atur dengan baik dan penuh disiplin. Jangan hingga ketinggalan pelajaran,” tandas dia.


Rapor Baik


Dalam rapor, Anya memperoleh nilai baik, kendati jadwal les sangat padat. Eri menuturkan sangat disiplin mengatur jadwal buah hatinya. ”Ya, namanya belum dewasa kadang timbul rasa malas, baper. Namun sekali lagi tugas orang renta sangat penting. Orang renta harus bakir membujuk anak, membuat suasana anak kembali ceria. Apalagi dikala les bertemu teman-temannya. Sambil berguru musik ya sambil bermain,” katanya.


Pemilik Haning Music School Petrus Haning Tridhora Utama menuturkan, musik sanggup melatih konsentrasi serta indra si kecil. Selain musik yang tepat, bermain instrumen musik juga membantu. Oleh alasannya yaitu itu, menjaga minat pada musik perlu diperhatikan semenjak dini. ”Yang penting minat bermusik, bukan bakat. Bakat tanpa minat akhirnya sia-sia. Minat harus difasilitasi dengan baik semoga semangat untuk membuatkan kemampuan bermusik terus ada,” katanya.


Saat ini beliau mempunyai sekitar 50 siswa di Jalan Lintang Trenggono III. Siswa mulai kelompok bermain, taman kanakkanak, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Selain kelas olah vokal, ia mengelola les piano, biola, drum, dan saksofon. ”Untuk terus mengasah keahlian dan keterampilan dalam bermusik, kami sering menyelenggarakan konser. Belum usang ini kami mengisi program di Mal Ciputra,” ujarnya.


Upaya menjaga minat bermusik juga menjadi keinginan Purwa Caraka Music Studio (PCMS). Purwacaraka mengatakan, salah satu alasan mendirikan sekolah musik yaitu mendorong generasi muda sanggup bersaing dengan bangsa lain di bidang seni budaya. Andai dunia tanpa musik, tidak ada irama syair dan melodi, kata dia, kita tidak akan menjadi pintar. Hidup pun tidak mengasyikkan. PCMS sebagai forum pendidikan musik telah berkembang. Selama 30 tahun semenjak kali pertama dibuka 1 Oktober 1998 di Jalan Mangga 12, Bandung, kini telah mempunyai 93 cabang di seluruh Indonesia.


Lembaga itu mempunyai lebih kurang 20.000 siswa. Mereka tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian besar anakanak usia sekolah. Di Kota Semarang, ada di Jalan MH Thamrin dan Jalan Setiabudi. Ia menuturkan musik penting dalam kehidupan sehari-hari. ”Musik bukan hanya memberi warna kehidupan dan dinikmati hampir semua orang. Musik juga sanggup meningkatkan kecerdasan seseorang, terutama belum dewasa usia sekolah,” ujar dia. (Fista Novianti-28)







>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url