Wajib Coba, 4 Kuliner Legendaris Di Jakarta Yang Tetap Eksis
Suara.com – Kota Jakarta gres saja merayakan ulang tahunnya yang ke-492. Meski semakin tua, kota Jakarta tumbuh semakin modern dan berubah menjadi kota metropolitan. Banyak hal yang ditawarkan kota ini, mulai dari kemudahan publik yang semakin lengkap, aneka pilihan mal dan tempat belanja, ratusan tempat rekreasi, hingga ribuan kuliner.
Beberapa di antaranya merupakan kuliner legendaris yang tak tergerus dengan hadirnya aneka masakan modern yang menjadi hits di kalangan warganya. Ya, masakan legendaris di Jakarta ini tetap dapat mencuri hati para pencinta masakan untuk selalu menyambangi mereka.
Ini ia 4 masakan legendaris di Jakarta yang wajib dicoba, menyerupai dirangkum dari Zomato.
Ada banyak kafe kopi kekinian dengan aneka sajian menggiurkan di Jakarta, tapi yang legendaris satu ini tetap eksis. Kopi Es Tak Kie yang berada di Kawasan Glodok menunjukkan dua (ya, hanya dua!) varian kopi, yakni kopi hitam dan kopi susu yang disajikan dengan atau tanpa es. Meski hanya ada dua varian, rasanya dijamin tidak mengecewakan.
Tidak hanya menyediakan kopi, kedai legendaris yang jadi favorit banyak kalangan ini juga menyediakan beberapa kuliner ringan dan kuliner berat, menyerupai pangsit kuah, pangsit goreng, nasi campur, bakso, hingga bacang. Beberapa sajian ada yang non halal, ya. Jadi, tanyakan dulu pada penjualnya.
Di daerah Mangga Besar ada kios bakso legendaris yang menunjukkan bakso gurih yang beda dengan bakso biasa. Di kedai Bakso Akiaw 99, pengecap para pencinta bakso akan dimanjakan dengan sajian bola daging kenyal yang disajikan bersama aneka topping.
Menu andalannya, bakso sapi, dapat dimakan dengan 3 pilihan mi, yakni bihun, kwetiau, dan mi kuning. Tak hanya itu, ada juga 3 pilihan bakso mulai bakso polos, bakso urat, hingga bakso ikan. Danyang istimewa, pelengkap topping yang dapat dipilih sesuai selera. Ada topping irisan daging sapi, sengkel, urat, hingga babat.
Bubur ayam legendaris ini berlokasi di Jalan Barito, dengan ciri khas tenda kuning. Bubur pekat ini ditaburi ayam potong dadu, cakwe, dan cheese stick yang gurih dan renyah. Satu porsi bubur tampak memenuhi mangkok, apalagi kalau ditambah dengan sajian pendamping telur dan sate ati-ampela-usus.
Bubur Barito sendiri buka setiap harinya mulai pukul 15.00 dan tutup hingga kira-kira pukul 21.00.
4. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Nasi goreng kambing Kebon Sirih telah menjadi salah satu sajian masakan ikonik ibu kota. Kuliner yang telah bertahan selama enam dekade ini menunjukkan nasi goreng kambing sebagai andalannya. Yang membuatnya berbeda dengan nasi goreng kambing lainnya, tak tercium aroma daging kambing yang khas, justru tercium anyir sebab kombinasi bumbu rempah yang sudah tercampur dengan nasi.
Selain nasi goreng kambing, di sini juga menunjukkan nasi goreng ayam dan nasi goreng sosis bakso, yanh tujuannya untuk menjaring konsumen belum dewasa dan orang lanjut usia yang tak mengonsumsi daging kambing.
