Desa Bantaragung, Majalengka Punya 8 Obyek Wisata
KESADARAN berbagi lingkungan sebagai tujuan wisata kian disadari oleh masyarakat. Desa Bantaragung yang ada di kabupaten Majalengka, Jawa Barat tidak tanggung-tanggung mempunyai delapan destinasi wisata lokal.
Objek yang menjadi andalan desa yang masuk dalam kecematan Sindangwangi ini ialah Curug Cipeuteuy, Bumi Perkemahan Awi Lega, Batu Asahan, Bukit Batu Semar, Puncak Pasir Cariu, dan Terasering Sawah Ciboer Pass. Kabarnya masih ada dua obyek wisata lainnya yang tengah dalam pengembangan. Dua obyek wisata gres itu berafiliasi dengan Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.
Butuh lima tahun untuk berbagi destinasi wisata yang terus menarik perhatian wisatawan lokal. Tentu saja ini menciptakan desa tersebut menjadi sejahtera. Dari sektor pariwisata ini pemasukan desa mencapai Rp2 miliar setahun. Bahkan bisa menyerap tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata tersebut. Menurut catatan Pokdarwis Agung Mandiri, jumlah wisatawan yang tiba mencapai 300 ribu orang per tahunnya.
“Apabila diakumulasikan, pendapatan desa dari delapan objek wisata alam ini sudah mencapai di atas Rp2 miliar. Semuanya itu kita kembalikan lagi kepada masyarakat, alasannya ialah ini dibangun permodalannya dari masyarakat,” kata Kepala Desa Bantaragung Maman Surahman.
Pengembangan sektor pariwisata bulan sekedar pada atraksi wisata yang dibentuk oleh desa itu. Melainkan mereka juga menciptakan kemudahan penunjang pariwisata, ibarat penginapan. Menurut Maman, ada sekitar 370 rumah yang dijadikan homestay yang tarifnya sangat ramah di kantong.
Keindahan alam di Desa Bantargadung itu mengundang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hadir ke sana pada hari Ahad (23/6). Salah satu objek wisata yang menarik perhatian Gubernur ialah Curug Cipeuteuy. Objek wisata ini merupakan riam dengan air yang masih jenih dan segar yang bersumber dari Gunung Ciremay. Kang Emil segera melepas kacamatanya kemudian terjun ke dalam curug diikuti Wakil Bupati Majalengka, kepala desa, serta warga Bantaragung.
Kang Emil juga mengunjungi Ciboer Pass yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari balai desa Bantaragung. Di Ciboer Pass ini wisatawan dimanjakan dengan hijau padi yang ditanam dengan contoh terasering yang dibelah oleh Sungai Ciwaru. Keindahannya tidak kalah dengan sawah terasering Ubud, Bali. Ciboer Pass menjadi kawasan yang asyik kala menikmati jingga di ujung hari. (*)
Tulisan dari Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.
