Menikmati Es Cincau Versi Modern
UJUNGBERUNG, AYOBANDUNG.COM — Cincau, mungkin bagi sebagian orang sudah tidak ajaib lagi dengan yang satu ini. Terbuat dari daun cincau yang digiling dan diperas, cincau ini mempunyai ceritanya sendiri.
Jika dulu di depan rumah kita penjual es cincau keliling sanggup ditemui dengan mudah, mungkin kini sudah tidak lagi. Kini, kita akan lebih sering menemukan penjual es krim cincau dibandingkan es cincau.
Sudah tau apa perbedaannya es cincau dengan es krim cincau? Di dalam es cincau biasanya cincau hijau disajikan dengan cairan gula yang diberi gincu (pewarna merah), santan dan es serut. Jika dalam es krim cincau, cincau hijau disajikan dengan gula merah yang dicairkan dan diberi es krim di atasnya. Biasanya es krimnya merupakan es krim kelapa.
Cincau yang menunjukkan sensasi hambar di tenggorokan dikala dimakan ini terasa sangat nikmat diminum di siang hari. Ditambah dengan manisnya es krim kelapa di atasnya dan gula merah di bawahnya menciptakan eskrim cincau ini sanggup menghapus dahaga di siang hari.
Jika tidak suka terlalu manis, kita bisa meminta cairan gula merahnya sedikit saja atau mungkin tidak usah memakai cairan gula merah. Karena, rasa anggun dari es krim kelapanya pun sudah cukup kuat.
Es krim cincau dirasa telah menjadi reformasi dari es cincau yang telah ada semenjak dulu. Selain alasannya yaitu penyajiannya yang dirasa kini kini semakin modern, es krim cincau dinilai lebih sehat.
Bagaimana tidak, es krim cincau tidak memakai pewarna makanan. Bahan-bahan yang dipakai untuk menciptakan es krim cincau merupakan bahan-bahan alami, tidak ada pewarna buatan.
Menurut Hendi, salah seorang penjual es krim cincau di Jalan Cijambe, es krim cincau ini memang lebih unggul dari es cincau. “Memang lebih banyak yang suka es krim cincau daripada es cincau. Karena memang es krim cincau ini lebih unggul dari segala sisi. Lebih alami, lebih sehat, lebih higienis,” ucap pria 43 tahun itu.
Es krim cincau Hendi yang telah ada semenjak 2007 ini dalam sehari sanggup habis 50 hingga 200 cup. Namun sayang kini daun cincau yang merupakan materi utama pembuatan cincau sudah sangat jarang ditemukan di pasaran.
“Udah ngga ada kini yang jual di pasar. Ini kalo aku ngga punya langganan, aku ngga akan sanggup jualan es krim cincau,” ucap hendi. (Vichela Regina)