Para fans MU suarakan Glazer Out via twitter/united update
Sumber.com – Manchester United harus puas berada di peringkat 6 sesudah menjalani musim yang penuh lika-liku diantaranya pergantian instruktur dari Jose Mourinho ke Ole Gunnar Solskjear. Hasil yang menciptakan mereka harus berpisah dengan Liga Champions yang menjadi keinginan klub-klub besar. Sebagian pendukung MU merasa ini menjadi titik terendah dalam beberapa musim terakhir. Masalah ini bukanlah pada pemain atau instruktur yang sudah berganti 4 kali dalam kurun waktu 6 tahun.
Masalah utama dari Manchester United yaitu dalam hal administrasi klub dan sang pemilik yang tidak peduli lagi terhadap keberlangsungan klub. Sepanjang Malcolm Glazer mengambil alih klub, masa-masa kejayaan MU hanyalah hingga 1 dasawarsa pertama saja, selebihnya bisa dibilang dapat dipercaya MU sebagai klub papan atas luntur alasannya mismanajemen.
Keluarga Glazer dan CEO klub Ed Woodwoord dianggap biang keladi anjloknya performa klub oleh para suporter. Sampai-sampai fans United pun memajang tagar #GlazerOut dan jadi trending dunia beberapa hari lalu.
TRENDING WORLDWIDE BABY! #2 LETS GET IT TO #1! KEEP IT GOING!!!!! #GlazersOut pic.twitter.com/RqOUjrcKvL
— Sean Hayes ? (@SeanJHayes) June 26, 2019
Para fans muak dan menciptakan tagar GlazerOut menjadi sasaran mereka semoga sang pemilik angkat kaki. Berikut 5 alasan utama pendukung berdemonstrasi di depan stadion Old Trafford dan lantang menciptakan #GlazerOut menggema menjadi trending dunia.
1. Gagal bersaing dengan klub big six di Premier League terutama dengan klub sekota Manchester City
Get out NOW #GlazersOut pic.twitter.com/Jla1jOjdZa
— MUFC Scoop (@MUFCScoop) June 26, 2019
Perbandingan paling terang bagi para fans yaitu membandingkan dengan klub sekota Manchester City. Apa yang diinvestasikan oleh pemilik City untuk membeli para pemain dan infrastruktur klub bahkan sudah mencapai 1 milyar pound. Hal yang berbeda justru dilakukan oleh keluarga Glazer yang justru memanfaatkan United sebagai “sapi perah”. MU jadi sumber pemasukan bagi keluarga Glazer dan proteksi klub pun sudah memasuki masa kritis alasannya sudah mencapai 496 juta pound.
Hutang klub pun membengkak alasannya pembayaran bunga semenjak Glazer mengambil alih hanya kurang dari 10% nya saja dari total hutang klub. Wajar bila para fans murka alasannya MU makin tertinggal dengan para saingannya sesama klub big six yang bahkan kalau dibanding dengan Tottenham yang tidak belanja sama sekali pemain mereka bisa mencapai final Liga Champions dan menghuni posisi 4.
2. Salah menempatkan Ed Woodward sebagai CEO klub yang dianggap gagal dimata suporter
And get this utter clown Woodward out too #GlazersOut pic.twitter.com/Cq7vCUFaL4
— United In Focus (@UnitedInFocus) June 26, 2019
Penempatan Ed Woodward sebagai CEO klub sebagai representatif pemilik klub bisa dibilang yaitu sebuah kesalahan. Gaji-gaji pemain yang tergolong bau tanah dinaikkan, para pemain sasaran incaran klub pun tidak berminat untuk bergabung dengan klub sekelas MU alasannya terlalu banyak intrik masalah. Pengeluaran klub membengkak dan menciptakan MU kesulitan finansial. Ed Woodward juga tidak ramah terhadap kebijakan yang ketat terhadap suporter.
3. Tidak peduli pada hal-hal penting yang berafiliasi dengan suporter menyerupai perbaikan stadion, tiket & merchandise yang mahal dll
Over £1 billion taken out of the club and they can’t even maintain our beautiful stadium #GlazersOut pic.twitter.com/Ltii92rh3i
— JustRedDevils ? (@JustRedDevils) June 26, 2019
Tiket stadion mahal, harga merchandise mahal hingga stadion bocor parah yaitu dosa-dosa administrasi MU yang tidak berpihak pada suporter. Ekspektasi dan ambisi klub pun dianggap menurun sehingga kekerabatan suporter dan administrasi klub memburuk. Para suporter menilai hal ini sudah cukup sehingga 2019 ini mereka mati-matian mendukung Glazer menjual klub ini. Setidaknya putra mahkota Arab yang juga anak dari raja Salman, Mohammad bin Salman sudah menyiapkan hingga 70 triliyun untuk membeli United
4. Gagal memikat para pemain bintang untuk datang
Dan James. ✅
AWB ✅
Bruno Fernandes should be next.
Come on #mufc #GlazersOut pic.twitter.com/7VrV328E00— Rash Beans (@primeRashford) June 26, 2019
Para suporter MU mencibir pemain yang didatangkan jauh dari kata pemain bintang. Sejauh ini dari sasaran para pemain papan atas yang diburu United menyerupai Mathijs de Ligt, Adrien Rabiot, Mauro Icardi hingga Harry Maguire tidak kunjung merapat alasannya tidak menemui kata setuju atau memang tidak serius dari manajemen. Yang tiba barulah Daniel James dan Aaron Wan Bisakka yang masuk kategori wonderkid.
Sir Alex Ferguson pun pernah berucap, hampir semua pemain muda yang diincarnya bisa menjadi pemain besar, namun United tetaplah butuh pemain bintang untuk didatangkan.
5. Gagal dalam mengelola klub dan utang yang menumpuk hingga 496 juta pound
Things will only yet worse under the Glazers reign.
?United Against The Glazers?#GlazersOut pic.twitter.com/YL2yQbFVQk
— #GlazersOut (@GlazersOut1999) June 26, 2019
Dari kesemuanya alasan kelima inilah yang paling parah dan jadi alasan mengapa Glazer harus menjual United ke tangan yang lebih bertanggung jawab. Pendapatan yang besar tidak dikonversi untuk membayar hutang sehingga bunga semakin membengkak lebih jauh dari pokoknya. Dengan hutang mencapai 496 juta pound dan bunga sudah mencapai 768 juta pound. Nilai saham mereka pun di bursa New York menurun, namun mereka terus membayar deviden hingga 11,5 juta pound per tahun semenjak tahun 2012.
Jadi akankah tahun ini selesai dari kala keluarga Glazer, dan MU berpindah kepemilikan kepada pangeran Arab Saudi yang mempunyai kekayaan luar biasa tajir yang bahkan melebihi pemilik Manchester City? Semua pendukung MU berharap hal itu terwujud.
Terpilihnya sosok Lampard sebagai instruktur gres Chelsea ini telah menciptakan salah satu klub yang berkompetisi di divisi Championship pada musim gres nanti yaitu Leeds United merasa ketar-ketir dan ketakutan https://t.co/uvR08O1f66#SumberBerbagi #Bola #LeedsUnited #Chelsea
— Sumber Media (@SumberMedia) June 28, 2019