Industri Kuliner Di Indonesia Kompetitif
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk bisnis kuliner.
Hal itu ditunjukkan dengan prediksi dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi di sektor masakan diperkirakan akan meningkat sebesar 9% dibandingkan tahun lalu.
Proyeksi pertumbuhan industri masakan dikuatkan lagi dengan data yang dimiliki Zomato ketika ini. Berdasarkan catatan Zomato pada bulan Mei 2019, ada 1.057 restoran gres yang ada di wilayah Jakarta.
Hal tersebut menandakan bahwa angka 9% bukanlah tidak mungkin justru mungkin akan lebih meningkat dan hal tersebut juga membuat persaingan industri masakan terus meningkat.
Berdasarkan data Zomato Indonesia tercatat ada 375 restoran tumbang ditengah jalan pada bulan Mei 2019 lalu.
“Dari jumlah 1.057 restoran yang tumbuh dan 375 tutup pada bulan Mei, mengakibatkan Jakarta sebagai salah satu kota di Asia dengan pertumbuhan masakan yang sangat pesat yaitu sebanyak 746. Angka itu terbilang sangat fantastis. Namun tumbuh saja tidak cukup sebab mereka juga harus berkembang dan harus tetap sustainable,” terperinci Country Manager Zomato Indonesia Vamsi Reddy dalam program Zomato Skillet, kemarin.
Zomato sadar betul bahwa dirinya merupakan pecahan dari ekosistem industri masakan di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, Bandung dan Bali. Memastikan bahwa restoran sanggup berkembang dan bersaing juga merupakan visi dan misi Zomato yang telah 6 tahun mengkampanyekan budaya makan di luar di Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan utama Zomato mengadakan Zomato Skillet, yang merupakan sebuah masterclass yang disajikan untuk seluruh pengusaha kuliner.
Dalam program Zomato Skillet,, platform ini akan membahas ihwal pentingnya menjaga kelangsungan perjuangan masakan dengan cara memahami konsumen. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh pengusaha restoran untuk memahami konsumen mereka.
Hal yang pertama yakni membuat segmentasi untuk bisnis kuliner. Mencari tahu demografis dari konsumen (usia, pekerjaan, gender dan geografis), membuat banyak alasan semoga konsumen tiba ke restoran Anda dan yang paling penting yakni pengaplikasian digital aspek dalam industri kuliner.
Aspek terakhir menjadi salah satu aspek paling penting, dimana melalui digital para pengusaha masakan akan lebih gampang memahami karakteristik dan juga sikap konsumen mereka. Mulai dari cara mereka menemukan restoran, dine in (menikmati menu makan), pembayaran sampai menyebar luaskan gosip ihwal restoran.(wn)