Olahraga-Olahraga Yang Telah Punah (1)
Pada zaman dahulu, olahraga bukan hanya sepak bola, bulu tangkis, atau olahraga-olahraga lain yang kita miliki kini di zaman modern. Ada banyak macam olahraga yang dikenal tapi tidak dimainkan lagi sekarang.
Meskipun begitu, banyak juga permainan-permainan gres yang ditemukan dan mulai diperkenalkan dalam kompetisi olahraga menyerupai Olimpiade.
Lalu, apa saja ya cabang olahraga yang dulu pernah ada tapi lantas punah dan kini tinggal sejarah? Yuk, simak selengkapnya.
Balap Kereta Kuda
Balap kereta kuda sangat terkenal pada zaman Yunani dan Romawi kuno. Jalan-jalan akan ditutup jikalau kompetisi sedang berlangsung. Balapan ini merupakan salah satu cabang olahraga utama pada Olimpiade mula-mula dan juga pada festival-festival di kedua negara tersebut.
Atlet yang bertanding akan naik ke kereta yang reyot yang ditarik oleh empat kuda dengan jarak yang harus ditempuh sepanjang 8,4 kilometer. Jika bertanding dalam regu, satu regu sanggup mempunyai tiga kereta dan dibedakan dengan warna. Layaknya olahraga modern, para penggemar olahraga ini akan mendukung regu favorit mereka dan menggunakan atribut sesuai dengan warna regu.
Ada beberapa peraturan dalam olahraga ini. Salah satunya yakni pengendara bukan hanya boleh mencambuk kudanya, tapi juga pengendara lain. Kereta yang dikendarai sangat rawan ukiran dan pengendara sering tewas atau terluka parah sebab terlilit tali kemudi. Namun, mirisnya, korban yang berjatuhan malah menjadi hiburan pemanis bagi penonton.
Olahraga yang berbahaya tersebut yakni salah satu cara bagi para budak atau rakyat miskin untuk meningkatkan statusnya dalam kehidupan sosial. Mereka akan mendapat banyak uang jikalau menang, dan jikalau mereka kalah dan tewas, kondisi tersebut mungkin lebih baik daripada hidup sebagai budak.
Circus Maximus di Roma yakni kawasan terbesar untuk balapan kereta kuda yang pernah dibangun dengan kapasitas sebanyak 150 ribu penonton. Olahraga ini pelan-pelan hilang sehabis Kekaisaran Roma juga kehilangan kekuatannya.
Lempar Rubah
Kamu akan mengerti mengapa olahraga lempar rubah risikonya hilang dari muka bumi ini. Olahraga ini terkenal sadis dan menciptakan banyak rubah tewas. Meskipun begitu, olahraga ini sangat terkenal di antara kaum ningrat Eropa pada masa ke-17 dan 18.
Rubah-rubah atau binatang lainnya yang disimpan di dalam sangkar akan dilepaskan ke arena permainan. Rubah–rubah tersebut akan berlarian menghindari kain-kain panjang yang berayun. Ujung-ujung kain tersebut dipegang oleh dua orang atlet yang bermain di dalam satu tim.
Mereka akan berusaha menangkap rubah–rubah tersebut dan melemparkannya ke udara hingga binatang tersebut jatuh lagi. Tim yang berhasil melempar rubah paling tinggi akan keluar sebagai pemenang.
Terlepas dari kekejaman yang dilakukan terhadap hewan-hewan malang tersebut yang mencoba untuk kabur dari arena, olahraga ini digolongkan sebagai olahraga yang cukup lembut untuk perempuan juga sanggup berpartisipasi. Jika hingga pada final permainan masih ada binatang yang hidup, binatang tersebut akan dipukul hingga mati.
Jousting
Mungkin kau pernah melihat olahraga masa pertengahan ini melalui cerita-cerita perihal kesatria yang berusaha memenangkan hati para putri atau perempuan cantik. Jousting mulai terkenal pada masa ke-15.
Bagaimana cara bermainnya? Di awal pertandingan, para atlet Jousting akan terlibat dalam pertempuran bohong-bohongan sebagai latihan untuk pertempuran yang sesungguhnya. Selanjutnya, dua orang atlet yang berkompetisi akan menggunakan baju besi dan menunggang kuda. Mereka akan menaiki kudanya dan saling berhadap-hadapan di kedua ujung arena pertandingan dengan tombak yang diarahkan kepada musuh.
Selanjutnya, kuda akan berlari dan pengendara kuda akan berusaha menjatuhkan lawan dari kudanya atau menghancurkan perisainya. Pertempuran akan terus berlangsung hingga salah satu pihak mengaku kalah.
Namun olahraga Jousting mempunyai beberapa versi. Salah satu versi lainnya yakni kuda akan berlari ke arah sebuah bulat besi dan pengendara kuda harus melemparkan tombaknya ke arah bulat tersebut.
Jousting usang kelamaan menjadi tidak terkenal sebab orang-orang lebih suka dengan olahraga lain yang lebih tidak sadis yaitu Equestrian atau balap kuda yang mulai terkenal pada masa ke-17. Saat ini, peragaan olahraga Jousting masih sanggup dilihat dalam festival-festival masa pertengahan.