Dosis Sehat, 2 Jam/Minggu Di Alam Bebas – 2019
Oleh: Tom Lazuardi
SurabayaInside.com, Exeter – Ingin sehat dan sejahtera? Ada banyak cara. Salah satu cara non medis untuk sehat ialah berobat di alam. Dosisnya, setidaknya dua jam seminggu menikmati alam bebas. Ini mungkin sanggup menjadi ambang batas penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Ada penelitian skala cukup besar yang dipimpin tim University of Exeter. Hasilnya ditulis Mathew P. White, Ian Alcock, James Grellier, Benedict W. Wheeler, Terry Hartig, Sara L. Warber, Angie Bone, Michael H. Depledge, dan Lora E. Fleming. Karya ini diterbitkan di Scientific Reports dengan judul ‘Spending at least 120 minutes a week in nature is associated with good health and wellbeing.’
Para peneliti menemukan, orang yang menghabiskan setidaknya 120 menit di alam bebas dalam rata-rata seminggu ternyata secara signifikan lebih mungkin memperlihatkan kondisi kesehatan yang baik dan kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi daripada mereka yang sama sekali tidak bergaul dengan alam atau sedikit sekali per minggu. Sementara, tidak ada manfaat sedahsyat itu bagi orang yang sekadar mengunjungi alam yang ditata insan menyerupai taman, hutan kota, dan pantai buatan dan sejenisnya dalam waktu kurang dari 120 menit seminggu.
Studi ini memakai data dari hampir 20.000 orang di Inggris. Data untuk penelitian dikala ini berasal dari Natural England’s Monitor of Engagement dan dari Natural Environment Survey sebagai studi terbesar di dunia yang mengumpulkan data perihal kontak mingguan orang-orang dengan alam bebas.
Penelitian menemukan, tidak dilema apakah 120 menit itu dicapai dalam satu kunjungan atau lebih dari beberapa kunjungan dalam waktu lebih pendek. Penelitian juga ditemukan, ambang batas 120 menit itu berlaku untuk laki-laki dan wanita, orang cukup umur yang lebih renta dan yang lebih muda, aneka macam kelompok pekerjaan dan etnis, di antara mereka yang tinggal di tempat kaya dan yang tinggal di tempat miskin, dan bahkan di antara orang-orang dengan penyakit atau cacat jangka panjang.
Mat P. White, dari Medical School di University of Exeter, yang memimpin penelitian ini, mengatakan, “Sudah banyak diketahui bahwa bepergian ke alam bebas itu baik untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Tapi, hingga kini kita belum sanggup menyampaikan seberapa banyak waktu yang cukup. Sebagian besar kunjungan ke alam dalam penelitian ini terjadi hanya dalam jarak dua mil dari rumah. Sehingga, bahkan mengunjungi ruang hijau perkotaan sepertinya sanggup menjadi hal yang baik. Dua jam seminggu mudah-mudahan sanggup menjadi sasaran realistis bagi banyak orang. Apa lagi itu sanggup tersebar sepanjang ahad untuk mendapat manfaatnya.”
Ada bukti yang terus bertambah bahwa sekadar tinggal di lingkungan lebih hijau sudah sanggup cukup baik untuk kesehatan. Antara lain alasannya mengurangi efek polusi udara.
Profesor Terry Hartig dari Uppsala University di Swedia, yang juga kawan penulis penelitian ini, mengatakan, “Ada banyak alasan mengapa menghabiskan waktu di alam itu baik untuk kesehatan dan kesejahteraan. Abtara lain; mendapat perspektif perihal keadaan hidup, mengurangi stres, dan menikmati waktu berkualitas dengan teman dan keluarga. Temuan ini memperlihatkan santunan berharga kepada praktisi kesehatan dikala menciptakan rekomendasi perihal menghabiskan waktu di alam untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dasar. Mirip dengan aliran untuk fisik mingguan. “