Pengguna Kartu Kredit Bni, Digunakan Untuk Traveling Dan Kuliner, 20 Persen Dari Jumlah Transaksi
TRIBUNMANADO.CO.ID – Sebagian besar penggunaan kartu kredit Bank Negara Indonesia ( BNI) digunakan untuk kebutuhan konsumen di waktu senggang, menyerupai berbelanja, traveling, sampai kuliner.
Porsinya sekitar 40-44 persen dari jumlah transaksi. Dari segmen tersebut, traveling punya andil cukup besar, sekitar 20-25 persen dari keseluruhan transaksi untuk leisure experience.
“Tahun 2018, travel kontribusinya 20-25 persen. Itu tidak cuma tiket pesawat, tapi juga hotel dan sebagainya,” ujar General Manager Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Sementara pertumbuhan penggunaan kartu untuk traveling sebesar 20 persen pada 219.
Seiring naiknya harga tiket pesawat, Okki mengakui di semester pertama 2019 pertumbuhannya diperkirakan akan turun. Hal ini terlihat dari perkembangan di bulan-bulan sebelumnya. Namun, nilai transaksinya masih terbilang besar.
“Orang kini tetap butuh jalan-jalan. Tapi mereka mengakali bagaimana cara jalan-jalan tapi harganya tidak mahal. Caranya dengan promo,” kata Okki.
Opsi lainnya yakni traveler mencari destinasi yang benar-benar mereka ingiankan dan puasa liburan dulu. Mereka fokus menabung untuk sanggup ke daerah wisata keinginan mereka.
Baca: Ternyata Otak Kamu Bisa Ditipu Supaya Bikin Cepat Kenyang dan Nggak Makan Berlebihan, Begini Caranya
Baca: Prananda Prabowo, Putra Megawati, Sosok di Balik Kesuksesan PDIP yang Bakal Gantikan Putri Soekarno
Baca: Video Panas Siswi dan Gurunya Tersebar, Ternyata Berhubungan Intim Sejak 3 Tahun Silam
Okki mengatakan, banyaknya protes atas kenaikan harga tiket pesawat justru anggun alasannya ialah artinya peminatnya masih banyak.
Sebab, traveling juga mendongkrak pertumbuhan transaksi di perbankan alasannya ialah tak sekadar jalan-jalan, tapi mereka juga melaksanakan acara konsumtif menyerupai belanja buah tangan dan wisata kuliner.
Untuk pertama kalinya, BNI menjadi kawan perbankan Kompas Travel Fair tahun ini. Pihak penyelenggara menargetkan total transaksi tahun ini sebesar Rp 110 miliar dari transaksi tersebut. Okki optimistis pihaknya menerima laba dari program tersebut.
“Target kita di Medan, Makassar, Surabaya, total transaksi yang masuk di BN8 sekitar Rp 20-25 miliar,” kata Okki.
Tonton dan Subscribe Tribun Manado TV