Menpar Sebut Salako Lengkapi Destinasi Wisata Joglosemar

FAST DOWNLOADads
Download




Angga RosaMenpar Sebut Salako Lengkapi Destinasi Wisata Joglosemar Menpar Sebut Salako Lengkapi Destinasi Wisata Joglosemar
Saloka Theme Park yang berada di Tuntang, Kabupaten Semarang melengkapi destinasi wisata di Joglosemar. FOTO/IST

SEMARANG – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut Saloka Theme Park yang berada di Tuntang, Kabupaten Semarang merupakan wahana atraksi yang melengkapi destinasi wisata di tempat Joglo Semarang (Jogja, Solo, Semarang). Destinasi wisata gres ini diyakini dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan serta akan menciptakan mereka tinggal lebih usang di Jawa Tengah dan Yogyakarta.


“Saya membangun (pariwisata) Jawa Tengah dan Yogyakarta menjadi satu, konsepnya Joglosemar. Saya, sebagai Menpar sangat diuntungkan dengan adanya Saloka ini alasannya yaitu dapat melengkapi destinasi wisata di Joglosemar,” katanya kepada wartawan di Saloka Theme Park, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (22/6/2019) petang.


Menurut Menpar, kini wisatawan tinggal di Yogyakarta, Semarang, dan Solo tidak lama, hanya sekitar dua hari. Ini terjadi alasannya yaitu destinasi wisata atraksinya kurang.


“Masyarakat membutuhkan destinasi wisata menyerupai Saloka. Sehingga aku menyakini untuk dilema pasar domestik tidak ada dilema dan Saloka dapat menarik banyak wisatawan,” ujarnya.


Hanya, kata Menpar, yaitu dilema yang mungkin perlu dikaji, yakni soal tarif. Sebagaimana diketahui, tarif Saloka untuk hari libur Rp150.000 dan hari dapat Rp120.000.


“Kalau aku jujur, masalahnya ada ditarif. Tadi aku sudah memberi masukan biar tidak terlalu mahal. Kalau fatwa saya, tarif yang terjangkau Rp100.000,” katanya.


Sebagai kompensasinya, lanjut Menpar, Saloka dapat membuka perjuangan lainnya di kompleks destinasi wisata ini. “Contoh kuliner. Angkanya tidak kecil. Tumbuhnya besar dan untungnya juga besar,” tuturnya.


Dia menyatakan, pada ekonomi kreatif, masakan merupakan perjuangan nomor satu. Sekitar 42% ekonomi kreatif berada pada kuliner. Sedangkan nomor duanya di fashion, yakni sekitar 20% dan ketiganya kerajinan tangan, sekitar 15%.


“Poin saya, aku lebih bahagia wisatawan tiba lebih banyak. Tentunya ini tercapai dengan tarif yang terjangkau,” ucapnya.


(AMM)


KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)









>>Artikel Asli<<


FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url